ISLAM DATANG DENGAN MEMBAWA KEDAMAIAN

Foto sahabat Akmal  

Peristiwa yang menimpa Nabi Muhammad Saw di Gua Hira merupakan salah satu hal yang penting untuk kita ketahui. Yang mana Gua tersebut merupakan tempat terbaik bagi Nabi Muhammad SAW. Selain menjadi tempat terbaik, tempat ini juga termasuk tempat yang bersejarah bagi umat Islam.

Dengan terjadinya peristiwa tersebut, sekarang umat Islam berada di zaman yang terang benderang. Dari sinilah dakwah Rasulullah semakin meningkat untuk memberantas kejahiliyaan atau yang disebut zaman kebodohan. Nabi Muhammad Saw pun mulai berdakwah tentang tauhid di tengah terpuruknya akhlak umat manusia pada saat itu.

Mengutip isi dalam buku api sejarah karyanya Ahmad Mansyur Suryanegara itu. Dikatakan pada saat di tengah perjuangan penegakkan tauhid dalam masyarakat, yang tidak sunyi dari lawan karena betapapun mulianya Rassullah Saw tiada lepas dari ancaman lawan (Qs 6:112 dan Qs 25: 31). Walaupun sudah tiga belas tahun berdakwah di Mekkah sebelum Hijjrah (610-633 M), lawan Rasulullah tidak mau berhenti menantangnya. bahkan berusaha akan membinasakannya. Kaum kafir Quraisy pula tidak mau memahaminya, meskipun mereka se-kota dengan Rasulullah Saw di Mekkah.

Padahal kaum kafir Quraisy Mekkah memahami dengan pengertian yang dalam bahwa dakwah Rasulullah Saw bertujuan menyadarkan masyarakat yang telah mengalami dekadensi moral. Yang mengakibatkan pada sebuah pembunuhan, perzinaan, aborsi, dan kelakuan yang buruk lainnya.

Begitu pula dengan awal mula datangnya ajaran Islam di Nusantara yang mampu mentransformasi sebagai agama mayoritas. Mamang betul sebelum Islam datang, penduduk Nusantara yang mayoritas umat Islam berpeluk paham agama Hindhu dan Budha. Meskipun secara telak biografis merupakan negara kepulauan yang besar. Sekitar 27. 000 ribu pulau yang ada dari sabang sampai Merauke di Indonesia ini, yang mengakibatkan keberagaman suku, ras, etnis, budaya, dan agama yang merupakan bentuk dari kemajemukan masyarakat.

Dengan keadaan tersebut Islam mudah diterima oleh masyarakat Nusantara.  Dan banyak Para sejarahwan Nusantara menanyakan masuknya Islam ke Nusantara, serta siapa yang membawa Islam ke Nusantara.? Oleh karena itu terdapat beberapa teori tentang masuknya Islam diantaranya, teori Gujarat, teori Mekkah, teori Persia, teori Cina dsb.

penyebaran ajaran Islam di Nusantara yang begitu kental akan tradisi dan budaya masyarakat. Untuk itu, Islam datang ke Nusantara dengan jalan damai bukan dengan kekerasan. Misalnya Sunan Bonang menyebarkan agama Islam melalui pendekatan kebudayaan dan kesenian. sunan Kalijaga dengan wayangnya kalimat Syahadatain sebagai tiket masuk pertunjukkan tersebut.

Begitupula nilai-nilai tradisi masyarakat Nusantara inilah yang kemudian diadopsi oleh para Walisongo. Salah satu upacara perayaan tradisi berkumpul di rumah duka yang kita kenal dengan tahlilan sampai saat ini masih bertahan, perlu diketahui tahlilan tersebut merupakan tradisi orang umat Islam.

Perkembangan Tradisi telah melewati masa yang panjang. Misal perkembangan agama Hindhu di Jawa, salah satunya terdapat dalam kitab Brahmana, subuah kitab yang mengatur tata cara pelaksaan kurban, sajian, menyembah dewa dan menghormati nenek moyang.

Pada sesuatu keyakinan dalam kitab Brahmana tersebut, ada keyakinan bahwa manusia setelah mati, menjelma lahir kembali ke dunia dari 1-7 hari roh tersebut masih berada dilingkungan rumahnya. Pada hari ke 40 hari, ke seratus harinya, dan keseribu harinya ruh tersebut datang kembali ke rumahnya.

Dengan Islam berkembang di Nusantara khususnya di tanah Jawa dengan pendekatan yang tidak membuang mentah-mentah tradisi yang selama ini mereka lakukan. Dengan perkembangan terhadap masuknya Islam yang melanjutkan bentuk cara-cara keagamaan menjadi jembatan atau media. Namun demikian, ketika Islam sudah tersebar di Nusantara dengan sekian banyak pemeluknya kesenjangan inilah yang memberi tempat kepada manusia untuk bereksistensi.

Maka dari itu Islam masuk ke Nusantara ini dengan keadaan damai yang melalui berbagai budaya yang ada di masyarakat. Di Jawa misalnya, karena pemeluk Islam sebelumnya sudah dibentuk dengan pandangan sinkertis Hindhu Budha, Ketika pandangan agama sebelumnya masih melekat, maka proses penjernihan harus segera dilaksanakan, supaya para pemeluk Islam dapat memisahkan antara ajaran Islam dan tradisi yang dilakukan oleh umat islam.


Penulis: Sahabat Akmal (Anggota PMII STIUDA Cabang Bangkalan)


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "ISLAM DATANG DENGAN MEMBAWA KEDAMAIAN " 1 Response to "ISLAM DATANG DENGAN MEMBAWA KEDAMAIAN "

Posting Komentar

Tag Terpopuler